Selasa, 31 Januari 2012

Forum Usaha

Melirik Usaha Penggemukan Domba

Permintaan yang tinggi dan mudahnya perawatan, membuat usaha penggemukan domba bertambah maju. Pemiliknyapun tak segan-segan membicarakan keberhasilannya memelihara ternak domba baik kepada masyarakat maupun dinas-dinas peternakan kota tersebut.

Pag-pagi buta, saat mentari belum menampakkan sinarnya, lelaki separuh baya tengah asik memilih domba di pasar hewan Martoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Bak seorang makelar, pria yang dulunya pernah menjadi juragan tembakau yang tergilas permainan pasar ini, mulai kasak-kusuk mencari domba yang akan di jual. Beda dengan pembeli lainnya, pria bersahaja ini, justru mencari domba yang perawakan kurus dan tentunya, dengan harga yang murah. Setelah beberapa domba terbeli, domba-domba tersebut dibawa pulang untuk dirawat, dibesarkan, lalu dijual kembali setelah tiga bulan berselang dengan harga yang lumayan tentunya.

Matkadari, asal Desa Ngelondong, Parakan, Temanggung, Jawa Tengah memang belum lama menekuni usaha penggemukan domba. Bukan sekedar coba-coba tetapi usaha yang ditekuninya itu, penuh dengan perhitungan yang matang. Saat ini ia melihat, bisnis penggemukan domba masih kurang tergarap secara serius, sementara permintaan domba terus meningkat.

Padahal, Provinsi Jawa Tengah merupakan wilayah dengan populasi ternak kambing atau domba tertinggi dibandingkan provinsi lain. Berdasarkan data yang diolah dari Departemen Pertanian tahun 2003, daerah yang populasinya paling padat dan cocok untuk mengembangkan sumber bibit dan bakalan kambing secara berturut-turut adalah Jawa Tengah.

Selama ini, perkembangan produksi dan produktivitas domba hampir tidak mengalami kemajuan berarti, kebanyakan dipelihara apa adanya tanpa perencanaan yang jelas untuk lebih berkembang, produktif, dan menguntungkan. Menurut data yang sama, konsumsi daging domba di beberapa negara baik asia, eropa dan amerika terus meningkat. Belum lagi di dalam negeri sendiri, apalagi kebutuhan hewan qurban yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. ‘’Karena itulah saya melihat usaha penggemukan domba ini sangat prospektif di tahun yang akan datang,’’katanya. Memulai usaha penggemukan domba, pria yang rajin berkumpul pada pertemuan KTNA di Kabupaten Temanggung ini, banyak di suppot rekannya-rekannya yang terlebih dulu memiliki usaha penggemukan domba. Terutama mereka yang menggunakan teknologi EM4 Peternakan. ‘’Hampir disetiap kesempatan saya belajar dengan Pak Abi yang sudah terlebih dulu usaha penggemukan domba menggunakan teknologi EM4 Peternakan dan hasilnya sangat luas bisa,’’katanya. Melihat keberhasilan usaha Abi inilah, Kadari memutuskan untuk mengembangkan usaha penggemukan domba dengan teknologi asal Jepang tersebut. ‘’Ada beberapa keuntungan yang sangat mencolok jika menggunakan EM4. Pertama, bisa memangkas biaya produksi. 1 ekor ternak hanya Rp. 1000 perhari atau 90.000 per 3 bulan (sampai dijual). Selama 3 bulan, berat ternak bertambah antara 15 – 20 kg. Kedua, dengan menggunakan EM4, ternak tidak mudah terserang penyakit.. Ketiga, sangat efektif untuk sanitasi sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar serta menghasilkan pupuk organik yang berkualitas,’’ katanya.Menurut Kadari, awalnya hanya memelihara 5 ekor domba, kemudian 30 ekor, 45 ekor dan terakhir saya memiliki 75 ekor, mau sedikit atau banyak sama saja, pokoknya dengan EM4 segalanya menjadi mudah.

Untuk tahun depan, Kadari sudah menargetkan memelihara ternak lebih banyak lagi, hingga mencapai 300 ekor lebih.’’Saya akan buktikan kepada warga desa dan juga se Kabupaten Temanggung, beternak domba bukan sesuatu yang sulit tetapi sesuatu yang menyenangkan serta memberikan keuntungan yang sangat luar biasa.’’katanya. Masyarakat di desa ini, lanjut Kadari banyak yang beternak kambing dan domba dan mereka sepertinya kewalahan mengurusinya karena harus mencari pakan setiap hari dan biaya yang tinggi. ‘’Saya memiliki usaha ini masih bisa ‘kongko-kongko’, pokoknya tidak membutuhkan waktu banyak untuk mencari pakan dan biaya produksi sangat minim sehingga masih bisa mengerjakan pekerjaan lain seperti bercocok tanam dan lain sebagainya. Kuncinya itu cukup dengan menggunakan teknologi EM4,’’katanya. Dengan keberhasilan usaha penggemukan domba dengan aplikasi EM4, usaha Kadari banyak dilirik masyarakat dan dinas-dinas peternakan Kabupaten Temanggung yang berminat menggunakan EM4 baik untuk pakan, minuman ternak, jamu ternak dan juga sanitasi. ‘’ Saya juga memberikan penyuluhan ke peternak lain, tentang bagaimana aplikasi EM4 serta kegunaannya. Dan Alhamdulillah, masyarakat menyambut baik usaha ini,”katanya bangga. (A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar